[Suakaonline]-Sungai
Citarum adalah salah satu sungai terpanjang di Provinsi Jawa Barat dan
membentang sepanjang kurang lebih 270 Km yang berhulukan di Gunung
Wayang Kabupaten Bandung, dan berhilir di Pantai Utara Jawa tepatnya di
daerah Ujung Kerawang. Sungai yang mengalir di wilayah Kecamatan
Majalaya pada saat ini semakin buruk keadaannya dan semakin menjadi
pusat perhatian warga sekitar dikarenakan telah tercemarnya aliran air
sungai tersebut oleh bahan kimia berbahaya.
Seperti dilansir dari TEMPO.CO, dari aliran air sungai yang terkontaminasi zat kimia berbahaya tersebut, aktivis Greenpeace
menemukan bahan kimia logam berat berbahaya. Di antaranya Korium
Hekasavalen (Cr6+) dan Merkuri (Hg) yang bisa menyebabkan kanker, serta
senyawa Kimia Organik lainnya seperti Alkyiphenol (BHT), Diethyl
Phthalate (DEP), Diethyl Phthalate (DBP) yang bisa menganggu kerja
endokrin serta mengganggu sistem Reproduksi. Zat Kimia tersebut tidak
dapat diurai dan jika dilepas ke lingkungan akan dapat mengganggu
kesehatan.
Sungai
Citarum mengaliri empat desa yang berada di Kecamatan Majalaya yaitu
Ds.Majalaya, Ds.Padaulun, Ds.Sukamaju dan Ds.Majasetra.
Banyak
laporan dari warga sekitar yang menyaksikan saat Perusahaan Industri
tersebut membuang Limbah Industrinya ke aliran Sungai Citarum dan bukan
di tampung ke ival yang berada di kawasan Perusahaan masing-masing,
terutama pada saat malam hari dan kebetulan aliran air sungai pada saat
ini sangat deras sehingga menjadi kesempatan besar dan sepertinya
perusahaan sangat leluasa untuk membuang limbah Industrinya ke aliran
Sungai Citarum.
Menurut
Juhana ketua Rw 11 Kampung Bojong Rengas yang tempat tinggalnya berada
dekat aliran Sungai Citarum, masyarakat sering mengeluh dan angkat
bicara atas dampak buruk yang di timbulkan oleh Sungai Citarum.
“Celetukan omongan tersebut hanya menjadi pergunjingan di belakang dan tidak berani untuk mengungkapnya,” ujarnya, Rabu (08/01).
Aliran
sungai menimbulkan aroma bau yang sangat menyengat dan tidak sedap yang
membuat Polusi udara dan mengganggu Kesehatan terhadap warga sekitar.
Kurang Perhatian Pemerintah
Selain
itu, banyak pula pengaduan masyarakat yang mengadukan atas kurangnya
realisasi kebersihan sungai yang di lakukan oleh pemerintah. Masyarakat
berharap lebih kepada pemerintah agar memperhatikan dan merealisasikan
kembali sungai citarum yang jauh dari kata bersih.
Ramdhan
selaku Ketua Urusan Umum Kelurahan Sukamaju, Majalaya, mengungkapkan
bahwa memang pernah ada realisasi untuk pembersihan sungai, namun itu
sudah sekitar kurang lebih dua tahun yang lalu.
"Pihak
kami pernah menyampaikan surat teguran kepada pihak Perusahaan yang
membuang limbah Industrinya sembarangan yang mengotori aliran sungai,
namun sepertinya surat teguran tersebut di abaikan dan tidak ada
tanggapan dari pihak perusahaan,” ujar Ramdhan saat ditemui di kantor
Kelurahan Sukamaju, Rabu (08/01).
Ramdhan
berharap agar semua pihak bisa bekerjasama untuk menjaga dan merawat
Sungai Citarum agar bisa kembali seperti dahulu kala yang airnya masih
bersih dan masih bisa digunakan oleh warga sekitar.