Lahan parkir yang ada disebelah Gedung perkuliahan Fakultas Dakwah dan Fakultas Adab menjadi tempat kegiatan darurat UKM/UKK UIN SGD Bandung. Jum’at (6/6/2014)
SUAKAONLINE.COM – Sudah dua hari ini para pegiat UKM/UKK melakukan kegiatan di tempat parkir Gedung Student Center (SC). Kegiatan tersebut mereka lakukan setelah Pukul 21.00 WIB, lewat hingga larut malam.
Rio salah satu anggota LSLK (Lembaga Seni Lukis dan Kaligrafi) UIN SGD Bandung mengatakan, kegiatan melukisnya terpaksa mereka pindahkan ke tempat parkir SC karna tersendat oleh jam malam. Selain itu Rio menuturkan, UKM seperti LSLK beda dengan UKM lainnya pasalnya kegiatan melukis lebih nyaman di malam hari.
“Kalau malam konsentrasi kami dalam melukis keluar,” ujarnya, Sabtu (7/6/2014).
Sama halnya dengan LSLK, UKM LPIK (Lembaga Pengkajian Ilmu Keislaman) pun terpaksa berpindah lokasi diskusinya ke tempat parkir setelah jam malam.
Reza Fajar salah satu anggota LPIK mengatakan, ia dan kawan-kawan terpakasa melakukan diskusinya di tempat parkir karena aturan jam malam. “Biasanya diskusi selesai jam sebelas malam, sedangkan jam malam di batasi sampai jam sembilan terpaksalah kami harus memindahkan diskusi ke tempat parkir karena listrik padam dan kami terpaksa harus keluar gedung. Selain itu, pernah juga ketika kami sedang membaca buku bersama, tiba-tiba listrik dan lampu ada yang mematikan” ujarnya.
“Kita butuh kesunyian, agar bisa konsentrasi,” pungkas Reza.
Omset Menurun
Selain UKM LSLK, LPIK dan beberapa UKM lain yang kegiatannya terganggu karena jam malam, UKK KOPMA (Koperasi Mahasiswa) pun terkena dampak karena omset penjualannya menurun.
Andika selaku Ketua Umum Kopma mengatakan, terhitung sejak penerapan jam malam omset pendapatannya menurun. “Hampir seminggu terakhir ini kedai kami sepi tak seperti biasanya sebelum jam malam diterapkan,” ujarnya.
Andika menambahkan, biasanya omset pendapatan kedai Kopma bisa melebihi satu juta, namun semenjak ada jam malam, kedai sepi dan pendapatanpun tak sampai satu juta.
Andika berharap, aktifitas mahasiswa jangan dibatasi seperti itu apalagi hingga jam sembilan. Pembeli banyak yang merasa takut jika nongkrong di kedai lebih dari jam sembilan.
“Kalau bisa, pemadaman dan penguncian Gedung SC jangan dilakukan biarkan kegiatan UKM/UKK berjalan dengan kebutuhannya, jika kebutuhanya terpenuhi merekapun pasti menghentikan kegiatannya dan pulang ke kos-kosan masing-masing,” pungkasnya.
Reporter: Wisma Putra/Suaka
Redaktur: Adi Permana
ADS HERE !!!