Kemeriahan di Hari Krida Pertanian
Ke-42
Hari
Krida Pertanian (HKP) Ke-42 tingkat Kabupaten Bandung berlangsung meriah. Bupati
Bandung H. Dadang M. Naser membuka langsung kegiatan tersebut. Selain itu,
kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya ini dihadiri Ketua KTNA Kabupaten Bandung H. Nono Sambas, Kepala Badan
Ketahana Pangan dan Pelaksanaan Penyuluhan (BKP3) Dadang Hermawan, Perwakilan
Kaporles, beberapa kepala dinas serta petani dan anggota KTNA ikut hadir.
HKP
yang senantiasa diperingati oleh masyarakat pertanian yaitu para petani,
peternak, pegawai dan para pengusaha yang bergerak dibidang pertanian. Kegitan
ini Berlangsung di halaman dan badan jalan yang berada di depan Kantor Dinas
Bapapsi dan BKP3 Kabupaten Bandung. Di sepanjang jalan tersebut berjajar 22
stand yang memamerkan hasil pertanian dan perikanan, serta olahan masyarakat Kabupaten
Bandung.
Tema
HKP Ke-42 tingkat Kabupaten Bandung kali ini adalah, “Dengan Semangat
Sabilulungan Kita Peringati Hari Krida Pertanian Yang Ke-42 Untuk Mendukung
Kemandirian Pangan Demi Mewujudkan Kabupaten Bandung Maju, Mandiri dan Berdaya
Saing”
Dari
22 stand tersebut 8 stand diisi oleh perwakilan UPT – PPP Kabupaten Bandung. 8
UPT – PPP tersebut diantaranya Kecamatan Bojong Soang, Solokan Jeruk, Pacet,
Cilengkrang, Cikancung, Banjaran, Ciwidey dan Soreang. Stand tersebut dihias
semenarik mungkin karena nantinya masuk dalam penilaian dewan juri. Ada yang
menghiasnya bernuansakan sunda, alam, kebun dan lain-lain.
Disetiap
standnya para perwakilan UPT – PPP harus memamerkan hasil pangan dan olahan
asli dari kecamatannya. Selain dipamerkan, hasil pangan dan olahan tersebut dijual. Dalam kesempatan itu ada yang memamerkan
Singkong Bima Putra Raksasa sebesar paha orang dewasa atau seberat 190 kg
display didepan UPT-PPP Kecamatan Soreang, Egg
Roll yang berbahan baku dari ganyol merupakan produk olahan lokal Kecamatan
B, Madu Hitamojong Soang, Madu Lebah Kecil dan Madu Manis asli dasil budidaya
petani dari Kecamatan Cilengkrang dan masih banyak lagi sesuai produk khas asal
UPT – PPP tersebut.
Kegiatan
tersebut berlangsung 3 hari dari Tanggal 29-31 Oktober. Tapi, kemeriahan
kegiatan ada di Tanggal 30-31 Oktober karena pada Tanggal 29 para petani
se-Kabupaten Bandung melakukan mimbar sarasehan pertemuan antara petani dengan
Bupati Bandung dan pejabat terkait di Gedung Korpri Kabupaten Bandung yang
berdialog menyoal ketahanan pangan.
Dalam
kesempatan tersebut, H. Nono Sambas selaku ketua panitia mengungkapkan,
kegiatan tersebut dihadiri sekitar 1500
orang. Kegiatan tahunan ini merupakan ajang pertemuan antara pelaku utama dan
pelaku usaha, petani, nelayan serta penyuluh dan pengembang se-Kabupaten Bandung
untuk lebih mengakrabkan. Juga kegiatan ini merupakan ulang tahun insan pertanian.
“Momen
hari Krida Pertanian ini diharapkan dapat dijadikan wahana bagi para petani dan
penyuluh untuk melakukan konsolidasi, pengembangan diri, aspresiasi, motivasi,
meningkatkan kreativitas diri dan ajang menukarkan informasi,” ungkapnya.
Dia
berharap dengan adanya acara ini semua element terkait dapat bersinergi, “Para
petani harus menerapkan semangat sabilulungan sesuai tema HKP Ke-42 ini, agar
setiap tahunnya hasil panen dapat meningkat dan mensejahterakan Kabupaten
Bangung,” katanya.
Samahalnya
dengan Nono, Wakil Ketua Komisi B DPRD Kabupaten BandungCecep Suhendar
mengatakan bahwa pertanian dan ketahanan pangan merupakan hal utama dalam
kehidupan. “Sebab bila kedua sektor itu
melemah maka akan menjadi implikasi yang meluas di masyarakat. Apabila
kebutuhan pangan tidak terpenuhi dalam artian perut manusia akan kosong. Maka
akan mengundang kejahatan demi memenuhi kebutuhan hidupnya itu,” katanya.
Dia
meyakini, kalau Kabupaten Bandung untuk urusan ketahanan pangan masih diatas
rata-rata karena kebutuhan masyarakatKabupaten Bandung akan sayur sudah
terpenuhi. “Terbukti dengan dinobatkannya Bupati Bandung H. Dadang M. Naser
sebagai Pembina Ketahanan Pangan Jawa Barat baru-baru ini.”
Rangkaian
acara dalam kegiatan ini yaitu Pameran Pembangunan Pertanian se-Kabupaten
Bandung, lomba asah terampil, lomba menentukan berat badan domba, lomba menentukan
jenis kelamin unggas, jamu ternak dan kegiatan lainnya. Juga, penyerahan Buku
Aspek Khas Petani Maju dan Kelompok Tani Unggulan hasil kegiatan gerakan
penyusunan program penyuluhan (GP-3) melalui metodelogi penyelenggaraan
penyuluh partisipatif (MP-3) dari Kepala BKP3 kepada Bupati dan Ketua Komisi B
DPRD Kabupaten Bandung.
Sementara
itu Dadang Subarna Ketua UPT – PPP Bojong Soang mengaku pihaknya sangat
antusias mengikuti kegiatan HKP Ke-42 ini. “Ini ajang para petani untuk
memamerkan hasil panennya atau hasil pertanannya. Karena wilayah Bojong Soang
ada di perkotaan dengan mengikuti kegiatan kita dapat mendapatkan informasi
tentang pemanfaatan halaman seperti salahsatu programnya BKP3 Kabupaten Bandung
yaitu KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari melaui KWT (Kelompok Wanita Tani,”
ktanya.
Dia
berharap kepada pemerintah agar acara ini tidak hentinya dilakukan setiap
tahunya. “Harapan kami kepada agar pemerintah terus melakukan pembinaan dan
pembinaannya sampai kepada kami. Saat ini kami memutuhkan banyak bantuan,
contohnya kekurangan alat produksi, alat produksinya masih beli kaarena masih
kurang,” harapnya.
Persiapan Hari Krida Pertanian Tingkat
Jabar
Peringatan
HKP Ke-42 tingkat Kabupaten Bandung merupkan persiapan dalam menuju HKP Ke-43
tingkat Jawa Barat yang akan diselenggarakan pada Tahun 2015 dan Kabupaten
Bandung merupakan tuan rumah dalam kegiatan tersebut.
Kepala
BKP3 Dadang Hermawan mengatakan, tahun depan Kabupaten Bandung akan menjadi
tuan rumah perayaan HKP Ke-43 tingkat Jawa Barat. “Ini merupakan persiapan dan
pemanasan untuk tahun depan,” katanya.
Pada
hakekatnya HKP merupakan hari bersyukur, hari berbangga hati, sekaligus hari
dharma bakti. Perayaan HKP diyakini merupakan hari bersyukur para petani dan dharma bakti segenap
bidang pertanian yang bertujuan menambah wawasan insan pertanian. “Ini hari
bersyukur para petani yang dilakukan setiap satu tahun sekali, hari bersyukur
atas hasil panennya,” ungkapnaya.
Pada
hari tersebut masyarakat tani
menyampaikan rasa syukur mereka kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan nikmat yang dilimpahkannya berupa hasil panen yang berlimpah, kekayaan yang
melimpah seperti bumi, air, matahari, iklim, kekayaan flora dan fauna serta
mineral-mineral yang oleh masyarakat tani diolahuntuk dimanfaatkan dan mensejahterakan
umat manusia.
HKT
juga dikenal sebagai hari untuk berbangga hati atas prestasi dan hasil yang
diperoleh satu tahun kebelakang bekerjakeras tanpa mengenal lelah dalam bertani
demi memenuhi ketahanan pangan yang saat ini mulai melemah.
Plopor KWT Diberi Penghargaan
Di
HKP Ke-42 tingkat Kabupaten Bandung. Neneng Nurhayati, KWT Jati 7 Kecamatan
Cilengkrang diberi penghargaan plopor KWT di Kabupaten Bandung.
Dadang
mengatakan, penghargaan tersebut layak diberikan kepada Neneng. “Sebagai tokoh
masyarakat yang responsip dalam KWT dan pengembangan KRPL, saya rasa layak ia
mendapatkan aspresiasi dari pemerintah karena ia akan menjadi sumber inspirasi
orang lain,” ungkapnya.
“Selain
itu, ia lebih dulu mengembangkan program ini sebelum pemerintah.” Terbukti dari
banyak kunjungan para petani dari luar daerah sebagai tempat study banding.
Sementara itu kesenangan terlihat dari wajah Neneng
yang bersinar saat mendapatkan penghargaan, di cukup mengaspresiasi beberapa
program pemerintah yyang berhubungan dengan ketahan pangan, juga ia sangan
mengaspresiasi kegiatan Hari Krida Ke-42 tingkat Kabupaten Bandung ini.
Kegiatan ini sangat bagus sekali, ini merupakan bentuk
perhatian dari pemerintah untuk membeerdayakan kaum petani, disisilain juga dengan
adanya kegiartan ini produktifitas KWT bisa langsung terangkat, prekonomian
bisa meningkat dan dapat dirasakan oleh kelompok masing-masing.
“Dengan
ada kegiatan ini kemampuan paraibu yang
tergabung dalam KWT dapat tersalurkan. Olahan pangan snack dan cemilan sayuran,
buah organik yang dihasilkan para petani dipamerkan dan dikenal orang khususnya
masyarakat Kabupaten Bandung,” pungkasnya. Wisma Putra