[Suakaonline]-Majalaya
Festival 2013 merupakan salah satu kegiatan hari jadi Kabupaten Bandung
yang ke-372 dan menampilkan berbagai produk tekstil yang dihasilkan
Kota Majalaya. Dalam sejarah, Majalaya merupakan sentra industri
tekstilnya dan sering disebut dengan sebutan kota dollar.
Pada
tahun 1930-an hasil tekstil Majalaya telah dikenal di daratan Eropa.
Hampir bertahun-tahun hasil tekstil Majalaya telah diakui keberadaan dan
kualitasnya.
“Tak dipungkiri kalau dahulu orangtua kita mengatakan Majalaya kota
dollar karena kebanyakan orang-orang dulu yang memakai mobil mewah di
jalanan Kabupaten Bandung merupakan pengusaha Texstil Majalaya,” ujar
bupati Dadang Naser, Sabtu (27/04).
Sayang,
dengan berjalannya waktu corak kehidupan masyarakat Majalaya
terpengaruh budaya globalisasi. Masa keemasan tekstil Majalaya mulai
redup pada tahun 70-an.
Oleh
karena itu Dadang mengajak para pengusaha tekstil dan seluruh elemen
masyarakat Majalaya untuk berkerjasama dan membawa nama Kota Majalaya
kembali sebagai penghasil tekstil di mancanegara.
“Kabupaten
Bandung mampu maju, mandiri dan dapat bersaing dalam bisnis industri
tekstilnya, dan Kabupaten Bandung harus mampu dan bisa mengembalikan
kejayaan Kota Majalaya yang dikenal dengan Produk tekstil,” pungkas
Dadang.
Majalaya
Festival 2013 banyak mengenalkan banyak sejarah tekstil Majalaya agar
diketahui masyarakat, seperti yang dituturkan oleh Jajang Asmara selaku
Ketua Majalaya Festival 2013.
“Mudah-mudahan
dengan adanya acara ini masyarakat Kabupaten Bandung Khususnya warga
Majalaya tahu Sejarah tekstil Majalaya yang telah mendunia,” ujarnya
dalam kesempatan yang sama.
Banyak
stand yang memamerkan berbagai hasil produk dari tekstil majalaya,
contohnya pakaian dan kain batik. CV Purnama Tirtatex adalah salah satu
perusahaan industri tekstil Majalaya yang menjadi peserta dalam acara
ini dan mengenalkan berbagai hasil produk tekstilnya
“Saya bangga dengan pemerintah kabupaten yang telah menyelenggarakan
acara Majalaya Festival di kota Majalaya yang mempunyai sejarah banyak
dengan hasil tekstilnya,” ucap Tawar Subekti saat ditemui di standnya.
Harapan
melambung tinggi, adanya acara tersebut diharap dapat mendorong warga
Kabupaten Bandung khususnya masyarakat Majalaya untuk lebih mencintai
hasil produk sendiri dibandingk