http://www.liniberita.com/2013/11/kepercayaan-leluhur-di-rumah-adat-kampung-cikondang-masih-kental/#.U2ErSHbiJ5E
LINIBERITA – Setelah Islam dikenalkan
oleh Sunan Gunung Djati kepada masyarakat Kampung Cikondang abad ke-17,
Seluruh masyarakatnya beragama Islam, namaun pada kenyataanya masih
mempercayai adanya roh-roh leluhur. Hal ini dituangkan dalam kepercayaan
mereka yang menggagap leluhurnya akan melindungi mereka setiap saat.
Rumah Adat Cikondang tidak digunakan
sebagai obyek wisata karna nuansa kepercayaan adat masih kental pada
nilai ketabuan masyarakatmasih melekat.
Abah Ilin selaku Kordinator Kampung Adat
Cikondang mengatakan, “Untuk masuk ke Rumah Adat Cikondang masih Banyak
pantrangan yang harus dipatuhi” Sabtu (23/11), diantaranya :
- Wanita yang sedang mengalami Menstruasi.
- Jika masuk kedalam Rumah Adat Cikondang harus melangkahkan dengan
menggunakan kaki kanan terlebih dahulu, dan keluar dengan melangkahkan
kaki kiri.
- Mengucapkan salam dan basmalah sebelum masuk ke kawasan Rumah Adat Cikondang.
- Berselonjor kaki dan kencing kearah selatan.
- Menginjak Parko atau alas Hawu.
- Dihari Rabu, Jumat, Sabtu tidak diperkenankan masuk ke Kawasan Rumah
adat termasuk melihat Makam Eyang Istri dan Eyang Pameget. Dan,
- Ditiga hari yang sama tidak boleh mengambil gambar didalam Rumah Adat Cikondang.
Setelah kejadian tahun 1942 Rumah Adat
di Kampung Cikondang hanya tersisa satu Rumah Adat yang diistimewakan,
“sebetulnya masyarakat waktu itu ingin membangun Rumah Adat kembali
kembali, namun karna bahan untuk membangunnya dibutuhkan kayu yang
sangat banyak, dan sementara bahan-bahan yang tersedia di Hutan Larangan
tidak memadai maka masyarakat membangun kembali rumah-rumahnya dengan
menggunakan bahan umum” , ucap Ilid sabtu (23/11).
“Untuk menghilangkan rasa Tabu,
Rencananya Pemerintah Kabupaten Bandung, sudah membuat Program untuk
mendirikan Duplikat Rumah Adat sebanyak 20, supaya masyarakat luat tahu
Sejarah yang ada di Adat Rumah Kampung Cikondang”,
pungkasnya.(Wisma/Bandung)
ADS HERE !!!