SUASANA siang itu tak begitu ramai.
Namun terik matahari bak membakar tubuh, bahkan seakan menusuk hingga ke ulu
hati. Kala itu jam tangan menunjukkan pukul 11.30 WIB.
Di bilangan Arcamanik, Kota Bandung terlihat seorang pria yang
mengenakan kaos abu, celana jeans biru dengan topi coklat nampak tengah asyik
menunggu tumpukan kelapa yang dibakarnya.
Rendy Suhandi (30), pria
asal Kuningan, Jawa Barat itu telah
bekutat dengan kelapa bakar hampir 8 tahun. Dua tahun sebelumnya, ia ikut kerja
bareng dengan sang bos di Depok sebagai pengupas kelapa bakar.
Berbekal pengalaman yang didapatnya, Rendy Suhandi, memutuskan
untuk ‘bercerai’ dengan majikanya. Dia
mencoba merintis usaha yang sama
di Jalan Terusan Jakarta, tepatnya
sekitar 100 meter dari Terminal Antapani ke arah Arcamanik, Kota
Bandung.
Pria kurus dan tinggi itu nekat membuka kedai kuliner jenis kelapa
bakar. Untuk mengenang tanah kelahiranya, Rendy menamai usahanya
'Kunigor'. "Kunigor itu memiliki
makna Kuningan dan Bogor. Saya berasal dari Kuningan, sementara Bogor awal
perjumpaan dengan bos yang saat itu mengajak usaha kelapa bakar di Depok," ujarnya, Minggu (23/3).
Mendirikan usaha Kelapa bakar,
Rendy mengaku penuh liku-likunya. Untuk menancapkan bendera di Antapani
Bandung, dia harus bekerja keras sejak tahun
2008. “Tahun pertama saya hanya mampu menjual sampai 20 buah setiap
harinya. Ketika kedai mulai dikenal, omset pun naik sampai 50-70 kelapa
terjual,” ujarnya.
Setiap 3 hari sekali, kedai kelapa bakar milik Rendy mampu
menghabiskan 200 buah kelapa yang
dikirim langsung dari Cianjur. Dalam menyuguhkan menu kuliner made in-nya
setiap hari ia ditemani istrinya Aan. “Kami
dikaruniani tiga orang anak,“ ungkapnya.
Kuliner kelapa bakar yang dijajakan Rendy beraneka ragam. Mulai kelapa bakar murni,
kelapa bakar susu, kelapa bakar madu remah, kelapa bakar madu rempah plus susu,
dan kelapa bakar ramuan madu rempah plus susu serta telur. “Paling laris kelapa
bakar madu,“.akunya.
Di akhir pembicaraan, ia mengungkapkan, selepas minuman kelapa bakar, kondisi tubuh terasa
segar, terlebih kelapa bakar dengan ramuan ala Kalimantan Barat.
Ingin kondisi tubuh tetap jreng dan kuat, silakan mampir di kedai
Rendi. Jebred, tenaga semakin kuat dan aduhai. [] Ratih Sumarni, Siti
Nuaraeni Agustia, Wisma Putra, Ziki Ramadhan | Praktik Penulisan Feature | Mahasiswa
Jurnalistik UIN Bandung
ADS HERE !!!